Selasa, 22 April 2008

Senja belum Menua, kawan

Senja itu masih indah
untuk kau rasai
sungguh
kecap saja meski sedetik
lalu kau lenyap
belum menua benar bukan?

Senja itu ranum
dan ia menantimu memanjakannya
dengan kesungguhan dirimu
lalu cobalah meski sekejap
sudah?
indah bukan?

Lalu akan kau ingkari yang mana lagi
semua jawaban itu jalan
dan kau penentunya
maka putuskan

Senja itu belum menua
dan selalu ada jalan sebelum kelabu
datang

Tidak ada komentar: